![]() |
| ANGGOTA Parlemen Hong Kong, Eddie Chu (tengah) bergabung bersama partai Liga Sosial Demokrat dan aktivis lainnya untuk memprotes larangan imigran dan pengungsi Muslim masuk ke AS di depan gedung Konsulat AS di Hong Kong, Rabu (1/2). |
Sebuah sumber yang akrab dengan dokumen tersebut menyatakan para pejabat tersebut melancarkan pemberontakan terhadap kebijakan presiden baru AS itu. Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, Rabu (1/2) menegaskan memorandum atau petisi tersebut telah disampaikan ke Sekretaris Negara, Tom Shannon melalui Departemen ‘Perbedaan Pendapat’.
Departemen tersebut khusus memproses para pejabat yang mengekspresikan ketidakbahagiaan atas sebuah kebijakan yang dikeluarkan presiden. Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer, menyadari memo tersebut, tetapi memperingatkan para diplomat karir tetap harus bersikap baik terhadap program tersebut atau mereka bisa dipecat.
Rancangan petisi perbedaan pendapat yang didapat Reuters bertuliskan perintah eksekutif akan mengeruhkan hubungan dengan negara-negara yang terkena dampak, mengobarkan sentimen anti-Amerika dan melukai orang-orang yang berusaha mengunjungi AS karena alasan kemanusiaan.
Dikatakan kebijakan itu bertentangan dengan nilai-nilai Amerika, inti non-diskriminasi, fair play dan memperluas sambutan hangat kepada pengunjung asing dan imigran.
Trump pada Jumat (27/1) menandatangani sebuah perintah eksekutif melarang pengungsi dan orang-orang dari tujuh negara mayoritas Muslim. Kebijakan itu langsung memicu keributan di bandara AS dan protes di kota-kota besar Amerika dan sejumlah negara lainnya.
Larangan itu mempengaruhi Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman. Bahkan sebelum perintah eksekutif imigrasi dikeluarkan, kekhawatiran di kalangan pejabat Departemen Luar Negeri telah tumbuh bahwa Trump hendak meringankan sanksi terhadap Rusia, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS.
Pengunduran diri setidaknya empat pejabat Departemen Luar Negeri, termasuk Menlu untuk Manajemen, Patrick Kennedy, yang secara resmi meninggalkan departemen pada Selasa (31/1) juga menyebabkan beberapa kegelisahan di kalangan diplomat yang khawatir tentang kekosongan jabatan tersebut. Aksi protes para diplomat itu dinilai sebagai yang paling populer dalam sejarah departemen di AS.
Sebelumnya, para Jaksa Agung dari 16 negara bagian Amerika Serikat, termasuk California dan New York, mengeluarkan kecaman terhadap Donald Trump. Para Jaksa Agung juga menyebut kebijakan Presiden AS yang diusung Partai Republik tersebut melawan konstitusi dan berjanji akan melawan perintah Trump tersebut.
Dua sekutu Amerika Serikat di Timur Tengah, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi memberi dukungan atas larangan masuknya warga tujuh negara Muslim ke AS, Rabu (1/2). Menteri Luar Negeri UEA, Syeikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, AS memiliki hak mengambil keputusan secara berdaulat atas larangan imigran dan warga tujuh negara Muslim.
UEA menjadi negara pertama di jazirah Arab yang memberi dukungan, bahkan menyebutkan pemerintah AS telah memberi jaminan bahwa keputusan itu bukan berdasarkan agama. “Ini adalah larangan sementara dan akan direvisi dalam tiga bulan,” katanya setelah bertemu dengan timpalannya dari Rusia di ibukota Emirat, Abu Dhabi.
“Beberapa negara yang berada di daftar ini adalah negara-negara yang menghadapi masalah struktural,” lanjutnya. Emirates adalah salah satu sekutu terdekat Amerika Serikat Arab menumpas kelompok ISIS, termasuk pangkalan militer AS.
Sementara, Menteri Perminyakan Arab Saudi, Khalid al-Falih juga mengatakan Amerika Serikat mempunyai hak untuk meminimalkan risiko-risiko bagi rakyatnya, termasuk melarang sementara warga dari tujuh negara masuk ke wilayah Amerika. Dia menegaskan keyakinannya bahwa Arab Saudi akan menjalin kerja sama erat dengan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.
Sedangkan Presiden Iran, Hassan Rouhani, Rabu (1/2) menyatakan Presiden AS, Donald Trump merupakan pendatang baru yang berbahaya bagi dunia. Dia menyampaikan hal tersebut terkait larangan imigran dan warga dari tujuh negara Muslim, termasuk Iran dilarang masuk ke AS.
Rouhani menegaskan Trump dan pemerintahannya sebagai pendatang baru yang tidak memahami politik. “Seorang pria yang hidup di dunia lain, saat ini memasuki dunia politik,” katanya, merujuk Trump yang merupakan raja real estate dunia. Dia juga mengatakan Trump seharusnya mengakhiri melukai hati warga negaranya, termasuk negeri Muslim lainnya. (ap/afp/rtr/bbc/muh)

Post a Comment