
Laporan Jalimin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bukan hanya proses kompetisi antar kandidat tapi juga seluruh sumber daya yang berada di sekelilingnya, salah satunya tim pemenangan (timses).
Keberhasilan seorang kandidat sangat tergantung pada kemampuan timses mengatur strategi, pencitraan, program-program yang visioner, dan mobilisasi relawan.
Untuk itu The Aceh Institute (AI) mengadakan diskusi haba Pilkada dengan tema" Fenomena Kompetisi Antar Timses Dalam Mewujudkan Pilkada Damai" yang akan berlangsung, Rabu, (4/1/2017) di Media Center KIP Provinsi Aceh, Banda Aceh.
Program Manager Aceh Institute, Saiful Akmal, Selasa (3/1/2017) menyebutkan, diskusi ini sangat penting, mengingat peran timses sangat dibutuhkan untuk bisa menjangkau publik atau pemilih.
"Timses merupakan ujung tombak kandidat, mereka terlibat langsung dalam hal menjadwalkan serta mengelola pertemuan dengan konstituen, memperkenalkan kandidat kepada pemilih bahkan meningkatkan popularitas seorang kandidat serta mengkampanyekan profil kandidat secara massif,"
ujar Saiful Akmal.
Menurut Saiful Akmal, acara yang dipandu oleh akademisi UIN Ar-Raniry, Muazzinah Yacob Bsc MPA itu berlangsung dari pukul 14.00-16.30 WIB, diperkirakan berlangsung alot karena menghadirkan
sejumlah narasumber penting yaitu Robby Saputra (KIP Aceh), Syamsul Bahri (Panwaslih Aceh) yang merupakan unsur penyelenggara dan pengawas Pilkada.
Sedangkan dari Timses kandidat akan hadir Sayuti M Nur (timses Tarmizi A Karim - Machsalmina), TM Zulfikar (timses Zakaria Saman - T Alaidinsyah), Thantawi Ishak (timses Abdullah Puteh - Sayed Mustafa), Akhiruddin Mahjuddin (timses Zaini Abdullah - Nasaruddin), Teungku Jamaica (timses Muzakkir Manaf - TA Khalid), dan Munawar Liza Zainal yang merupakan timses Irwandi Yusuf - Nova Iriansyah.
"Saya berharap dari diskusi ini nanti bisa menjawab sejauh mana peran timses dalam mewujudkan pilkada damai, bagaimana strategi timses dalam meminimalisir black campaign dan kekerasan dalam pilkada serta apa pentingnya pilkada damai menurut timses dan yang terakhir adalah efeknya jika pilkada tidak berlangsung secara damai," pungkas Saiful Akmal.
Dialog ini kerjasama Aceh Institute dengan KIP Aceh dan Panwaslih Aceh, dihadiri sejumlah aktivis, LSM, mahasiswa, ormas dan media massa. (*)
Post a Comment